Pemeriksaan medis kejiwaan adalah langkah klinis yang dilakukan untuk menilai kondisi kesehatan mental seseorang. Pemeriksaan ini mencakup berbagai metode dan alat, tergantung pada sifat dan kompleksitas masalah yang dialami oleh pasien. Beberapa pemeriksaan medis kejiwaan yang umum dilakukan antara lain:
Wawancara Klinis
Ini adalah langkah awal yang paling fundamental. Dokter atau psikolog klinis akan mengajukan serangkaian pertanyaan kepada pasien untuk memahami gejala, sejarah kehidupan, dan latar belakang keluarga.
Pemeriksaan Fisik
Kadang-kadang, gejala psikiatri bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik mungkin diperlukan untuk mengesampingkan kemungkinan ini.
Pemeriksaan Psikologis
Melibatkan serangkaian tes yang dirancang untuk mengukur berbagai aspek fungsi psikologis, seperti kecerdasan, fungsi memori, kemampuan penyelesaian masalah, dan lain-lain.
Tes Neuropsikologis
Mengukur fungsi otak dan kognitif seseorang. Hal ini dilakukan terutama jika ada kecurigaan gangguan neurologis atau kerusakan otak.
Skala dan Kuesioner
Ada banyak skala dan kuesioner yang dirancang untuk mengukur berbagai aspek kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan gangguan kepribadian.
Pemeriksaan LaboratoriumÂ
Dalam beberapa kasus, tes darah atau pemeriksaan lain mungkin diperlukan untuk mengecek apakah ada penyebab medis dari gejala psikiatri.
Pemindaian Otak Pada Medis Kejiwaan
Teknik seperti MRI atau CT scan mungkin digunakan untuk melihat struktur otak, sedangkan teknik seperti PET atau SPECT scan bisa digunakan untuk melihat fungsi otak.
Pemeriksaan Genetik
Dalam beberapa kasus, tes genetik mungkin diperlukan untuk menilai risiko seseorang terhadap gangguan tertentu atau respons terhadap pengobatan.
Selain mendeteksi penyakit jiwa seperti yang di atas, pemeriksaan pada medis kejiwaan juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis pada kesehatan mental untuk pasien yang terkait dengan hukum. Pemeriksaan ini untuk bertujuan membantu pihak yang berwajib untuk memastikan apakah seseorang sehat secara kejiwaan guna menjalani pengadilan.
Penting untuk diingat bahwa diagnosis gangguan jiwa didasarkan pada kombinasi informasi dari pemeriksaan-pemeriksaan di atas serta pertimbangan klinis. Proses diagnostik bisa memakan waktu dan mungkin memerlukan beberapa kunjungan ke profesional kesehatan mental. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memerlukan bantuan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan mental.
Untuk peringatan dan Kontraindikasi Pada Pemeriksaan Medis Kejiwaan
Secara umum, tidak ada kondisi untuk khusus yang menyebabkan pada seseorang tidak dapat menjalani pada pemeriksaan medis kejiwaan. Jika kondisi pada pasien secara fisik baik dan memberikan persetujuan (informed consent), dokter dapat memulai untuk pemeriksaan.
Namun, jika pasien dianggap dapat membahayakan diri sendiri atau petugas medis, dokter akan melakukan langkah-langkah pengamanan guna menjaga keselamatan selama pemeriksaan.
Sebelum Pemeriksaan Medis Kejiwaan
Tidak ada persiapan khusus untuk yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum menjalani untuk pemeriksaan pada medis kejiwaan. Jika diperlukan. dokter juga harus dapat melakukan tanya jawab dengan keluarga pasien tersebut untuk mengetahui riwayat pada kesehatan pasien dan keluarganya.
Selain melakukan tanya jawab. Dokter juga  mungkin akan meminta keluarga atau wali pasien untuk memilih metode pada pengobatan yang akan dijalani oleh pasien. Ini bisa dilakukan jika pasien tersebut dianggap tidak bisa menentukan pilihan penanganan yang tepat karena gangguan yang dialaminya.