Humblebrag adalah sebuah fenomena Perilaku Merendah di mana seseorang seolah-olah merendah namun sebenarnya sedang menyombongkan diri atau memamerkan sesuatu. Istilah ini merupakan gabungan dari kata “humble” (rendah hati) dan “brag” (pamer).
Perilaku humblebrag biasanya dilakukan dengan cara menyatakan sesuatu yang tampak merendah diri. Namun di baliknya terdapat niat untuk menunjukkan keunggulan, prestasi. Atau hal-hal positif tentang diri sendiri. Contohnya, “Ugh. Aku terlalu sibuk dengan semua proyek yang diberikan atasan padaku” atau “Aku tidak percaya bisa mendapatkan nilai A+ lagi di kelas yang super sulit ini.”
Meskipun tampak rendah hati. Pernyataan-pernyataan seperti itu sebenarnya mengandung unsur pamer yang disembunyikan. Pelaku humblebrag ingin mendapatkan perhatian, pujian. Dan pengakuan dari orang lain atas keberhasilan atau kelebihan yang dimilikinya.
Perilaku Merendah Tujuan dan Motivasi di Balik Humblebrag
Ada beberapa alasan yang mendorong seseorang melakukan humblebrag, di antaranya:
Kebutuhan Akan Pengakuan dan Penerimaan Sosial: Manusia pada dasarnya memiliki kebutuhan untuk diterima dan dihargai oleh lingkungan sosialnya. Humblebrag merupakan upaya untuk mendapatkan pengakuan dan pujian dari orang-orang di sekitar.
Keinginan Untuk Menunjukkan Superioritas: Dengan berpura-pura merendah. Seseorang sebenarnya ingin memamerkan kelebihan, kecakapan. Atau status sosialnya agar terlihat lebih unggul dari orang lain.
Menutupi Rasa Tidak Percaya Diri: Bagi mereka yang sebenarnya merasa tidak percaya diri, humblebrag bisa jadi merupakan strategi untuk menutupi kekurangan diri dan mendapatkan penguatan dari orang lain.
Kebiasaan atau Pola Perilaku: Dalam beberapa kasus, humblebrag dapat menjadi kebiasaan atau pola perilaku seseorang yang terbentuk dari lingkungan atau pengalaman masa lalu.
Dampak Negatif Humblebrag
Meskipun tampak tidak terlalu berbahaya, humblebrag ternyata memiliki beberapa dampak negatif, di antaranya:
Menimbulkan Rasa Tidak Nyaman: Pernyataan humblebrag dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman atau bahkan tersinggung, karena mereka menangkap adanya unsur pamer atau sombong di balik perkataan yang seolah-olah rendah hati.
Menurunkan Kredibilitas: Ketika orang lain menyadari adanya unsur pamer dalam pernyataan seseorang, mereka cenderung memandang rendah kredibilitas atau integritas orang tersebut.
Memperburuk Hubungan Sosial: Humblebrag yang dilakukan berulang-ulang dapat merusak hubungan dan menimbulkan jarak dalam pergaulan sosial, karena dianggap menyebalkan dan egois.
Menciptakan Kesan Negatif: Secara umum, humblebrag dapat menciptakan kesan negatif bahwa seseorang adalah orang yang sombong, tidak tulus, atau hanya ingin mencari perhatian.
Baca juga: Perbandingan Slot Demo Pragmatic dengan Provider Lain
Perilaku Merendah Cara Menghindari Humblebrag
Untuk menghindari perilaku humblebrag, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
Introspeksi Diri: Kenali apakah ada kecenderungan dalam diri untuk memamerkan kelebihan atau prestasi dengan cara yang samar-samar. Renungkan motivasi di balik perilaku tersebut.
Latihan Bersikap Tulus: Cobalah untuk mengungkapkan pencapaian atau keunggulan diri secara apa adanya, tanpa ada unsur pamer. Belajarlah untuk bersikap jujur dan tulus.
Fokus pada Orang Lain: Alihkan perhatian dari diri sendiri dengan lebih banyak mendengarkan, memperhatikan, dan memberikan apresiasi pada orang lain. Ini dapat membantu mengurangi egosentrisme.
Mengembangkan Rasa Percaya Diri: Bangunlah rasa percaya diri yang sehat, sehingga tidak terlalu membutuhkan pengakuan atau pujian dari orang lain untuk merasa berharga.
Dengan memahami dan menghindari perilaku humblebrag, seseorang dapat membangun hubungan sosial yang lebih tulus dan harmonis. Di Langsir Oleh Hasil Keluaran Togel Hongkong.
One Comment
Comments are closed.